Setelah beberapa hari kami berdialog dan berdebat mengenai beberapa permasalahan korupsi dan pendidikan, dihari keempat ini kami kedatangan seorang peneliti dan pengembang model pendidikan anti-korupsi di tingkat perguruan tinggi dalam hasil temuannya yang dinamakan “Poznan Declaration”. Marcuss Tenneberg , seorang peneliti dari Sweden mengundang kami untuk berdialog terkait Deklarasi Poznan yang telah ia dan rekan-rekan peneliti lainnya kembangkan. Dalam kelompok saya setuju bahwa implementasi dari Deklarasi Poznan perlu diimplementasikan secara resmi dan menyeluruh pada kurikulum di sekolah, tidak hanya perguruan tinggi namun juga di berbagai level pendidikan, dengan tetap memperhatikan konteks dari masing-masing negara. Tidak hanya sebatas implementasi pada kurikulum atau sistem pendidikan, namun kami juga memikirkan hal-hal yang sangat memungkinkan dilakukan mahasiswa atau pemuda untuk bisa berkolaborasi membentuk Klub Anti-Korupsi dalam tingkat fakultas hingga universitas, regional hingga internasional, agar upaya pemberantasan korupsi bisa semakin cepat dan signifikan.
Setelah usai dengan dialog bersama Marcuss, kami melanjutkan sesi plenari bersama Dalai Lama di Hotel Clarion and Congress Trondheim, dengan tema plenari A Better Future. Dalai Lama menjelaskan bahwa pada hakikatnya moralitaslah yang menjadi dasar setiap orang memilih untuk bertindak baik ataupun buruk. Beliau menjelaskan betapa pentingnya menanamkan nilai-nilai moralitas sedini mungkin kepada anak-anak, sehingga dikemudian hari mereka mampu menjadi generasi baik yang bermoral.
Fah! 